Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini


KEBUTUHAN ANAK USIA DINI

A.    Pengertian Analisis Anak Usia Dini
Analisis kebutuhan anak adalah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari acuan pembuatan program belajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak. Analisis kebutuhan anak adalah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari acuan pembuatan program belajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak.

B.     Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Ketika Menganalisis AUD
Untuk menganalisis kebutuhan anak, yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.       Kita perlu memahami apa yang sedang terjadi pada anak. Kita perlu memahami apa yang sedang terjadi pada anak.
2.      Dari hasil observasi yang dilakukan maka kita melakukan pertimbangan tentang apa yang terjadi pada anak berdasarkan teori yang terkait. Dari hasil observasi yang dilakukan maka kita melakukan pertimbangan tentang apa yang terjadi pada anak berdasarkan teori yang terkait. 
  1. Dari hasi observasi, kita akan melakukan analisis apa yang sedang terjadi pada anak dan menyiapkan rencana kegiatan yang dibutuhkan oleh anak terkait dengan analisis yang sudah dilakukan.
  2. Untuk bisa melakukan hal tersebut diatas, maka pendidik perlu belajar mengenali berbagai media yang menarik baik berupa cara-cara, kegiatan-kegiatan atau materi yang bisa menarik anak dan mengemasnya dalam program-program kegiatan yang menarik, sedemikian rupa sehingga anak selalu merasa tertantang ingin mencobanya sendiri dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan saat melakukan analisis. 
  3. Lakukan evaluasi dari program yang sudah dibuat, apakah terjadi perubahan pada anak setelah melakukan program yang diberikan

C.    Manfaat Menganalisis Kebutuhan AUD
Manfaat yang dapat di dapatkan dari analisis kebutuhan anak usia dini :
1.      Dengan menganalisis kebutuhan anak maka dapat mengoptimalkan perkembangan karena akan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada usianya.
2.      Pendidik akan lebih bersikap responsif, yaitu mengenali kebutuhan kebutuhan anak untuk berkembang dan bertindak sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan anak tersebut.
3.      Dapat meminimalisir perlakuan yang salah pada anak, pendidik juga tidak mudah melakukan judgment pada tingkah laku anak.

D.    Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini :
1.      ASUH ( KEBUTUHAN FISIK)
Kebutuhan Fisik adalah kebutuhan Pangan , sandang , kesehatan dan papan          Kebutuhan Fisik atau jasmani atau sering disebut juga kebutuhan biologis meliputi kebutuhan untuk makan, minum, dan pakaian. Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan  sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit.
2.      ASIH (KEBUTUHAN EMOSI/PSIKOLOGIS)
Pemberian kasih sayang dari lingkungan keluarga inti dan lingkungan. Dalam perkembangannya anak sangat memerlukan perhatian, kasih sayang. Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan.
3.      ASAH (KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL)
Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini  dan sesuai mungkin.Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama ( golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik.
a.      Stimulasi sosial
Lingkungan yang sangat mempengaruhi anak : Perubahan lingkungan yang sangat mendadak dan Lingkungan negative yang memanfaatkan dan memperlakukan anak tidak pada mestinya
b.      Stimulasi Pendidikan
·         Kegiatan Pembelajaran Berorientasi pada Kebutuhan Anak
·         Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
·         Menggunakan Pendekatan Tematik
·         Kreatif dan Inovatif
·         Lingkungan Kondusif
·         Mengembangkan Kecakapan Hidup

E.     Kebutuhan Menurut Masslow
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).

Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.      Kebutuhan akan rasa aman
3.      Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.      Kebutuhan untuk dihargai
5.      Kebutuhan untuk aktualisasi diri
      Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.
·         Kebutuhan Fisiologis
Pada tingkat yang paling bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan (defisi) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan.
·         Kebutuhan Rasa Aman
Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut,cemas dan sebagainya.
·         Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai. Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain
·         Kebutuhan Harga Diri
Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri, dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain
·         Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya




Referensi :

Komentar